What is Prediabetes?
Close
Pre Diabetes 13/10/2019

Apakah Itu Prediabetes?

Apakah Itu Prediabetes?

Prediabetes adalah suatu kondisi dimana kadar gula dalam darah seseorang lebih tinggi di atas normal, namun belum mencapai batas level untuk disebut diabetes. Bagi seseorang yang mengalami kondisi ini, patut waspada.

Pada umumnya, prediabetes ini akan berkembang menjadi diabetes tipe 2, atau bisa juga berkembang menjadi gangguan jantung. Berdasarkan situs diabetes.org, seseorang dinyatakan menderita prediabetes ketika hasil tesnya menyatakan angka berikut ini:

  • A1C: 5,7% - 6,4%
  • FPG (Fasting Plasma Glucose): 100mg/dl – 125 mg/dl
  • OGTT (Oral Glucose Tolerance Test): 140 mg/dl – 199 mg/dl

Bahaya dari prediabetes ini adalah tidak ada gejala yang benar-benar tampak. Memang, terkadang ada beberapa penderitanya yang memiliki gejala seperti diabetes. Hanya saja, karena gejala ini masih tergolong kecil, sehingga banyak yang tidak menyadarinya, dan baru mengetahui bahwa dirinya menderita prediabetes setelah hasil pemeriksaan keluar.

Orang yang sebaiknya menjalani pemeriksaan ini adalah, seseorang yang mengalami masalah overweight, baik di usia 40 tahun ke atas, atau yang lebih muda. Namun begitu, Anda yang tidak mengalami masalah overweight juga tidak ada salahnya melakukan tes ini agar segera mendapatkan penanganan jika memang hasilnya positif. Sebab, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan seseorang mengalami prediabetes, yaitu:

  • Kurang aktivitas.
  • Pernah terdeteksi mengalami masalah glukosa, baik IFG (Impaired Fasting Glucose) maupun IGT (Impaired Glucose Tolerance).
  • Ada keluarga dengan riwayat diabetes
  • Pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg.
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Memiliki level kolestrol HDL (kolestrol baik) 35 mg/dl atau kurang, dan level trigliserida 250 mg/dl atau lebih
  • Memiliki riwayat penyakit pembuluh darah
  • Memiliki sindrom ovarium polikistik

Lalu, apakah dengan mengalami prediabetes artinya sudah pasti akan berkembang ke diabetes tipe 2? Tentu saja tidak. Anda bisa berusaha mencegah perkembangannya dengan mengurangi berat badan setidaknya 7% dari berat badan Anda sekarang, memonitor kadar gula darah, dan lebih banyak berolahraga. Dengan melakukan kedua hal ini, risiko perkembangannya menjadi turun sekitar 58%. Namun tentunya, untuk hasil maksimal Anda juga harus merundingkan masalah ini dengan dokter yang menangani Anda.


Reach us now

Reach us now

Temukan solusi bersama ahli.